Fillet dori sempat viral dan menjadi salah satu makanan kekinian. Tapi tahukah Anda bahwa fillet dori sebenarnya berasal dari ikan patin? Dori sendiri adalah salah satu bagian dari produk olahan ikan patin lokal. Hal ini tentunya merupakan sebuah peluang untuk budidaya ikan patin karena para pelaku usaha budidaya ikan patin belum sebanyak budidaya ikan tawar lainnya.
Ikan patin cocok untuk dijadikan peluang usaha Anda karena jenis ikan ini tidak pernah sepi peminat. Ikan patin memiliki keunggulan daripada jenis ikan tawar lainnya. Ikan patin kaya akan kandungan gizi dengan kandungan lemak yang rendah. Ikan patin memiliki Kandungan lemak esensial DHA (4,74 %), EPA (0,31 %), dan lemak tak jenuh USFA (50%). Karena rendah kolesterol, ikan ini cocok bagi orang yang menjalankan program diet.
Cara Budidaya Ikan Patin dari Persiapan Hingga Siap Panen
Budidaya ikan air tawar semakin sering ditemukan pada pelaku bisnis di Indonesia. Salah satu bisnis ternak ikan air tawar yang memiliki potensi besar adalah ikan patin. Ikan patin atau juga bisa disebut dengan ikan jambal merupakan ikan air tawar dengan nilai ekonomis tinggi. Tahukah Anda bahwa ikan patin adalah ikan dengan sifat omnivora? Ikan ini bahkan bisa menjadi kanibal. Selain itu, ikan patin merupakan ikan air tawar yang selalu beraktivitas di malam hari.
Ikan patin adalah salah satu ikan jenis catfish yang berasal dari perairan Indonesia. Dari bentuk visualnya, tentu saja ika ini memiliki kumis pendek seperti ikan lele. Kumis pendek ini berfungsi sebagai indera perabanya yang terletak di sudut mulut. Ikan patin juga memiliki patil yang berguna untuk melindungi diri saat situasi berbahaya, patil ini berada di bagian sirip punggungnya. Ikan patin tidak memiliki banyak sisik seperti kebanyakan ikan yang ada. Ikan patin dewasa ukurannya bisa mencapai hingga 120 cm.
Ikan patin memiliki beberapa jenis dan variasi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan beberapa negara asia tenggara. Contohnya seperti jenis ikan patin Pangasius Lithostoma dari Kalimantan, Pangasius Nasutus dari Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Jenis Nasutus ini juga dapat ditemukan di Malaysia. Lalu juga terdapat jenis Pangasius Micronemus dari Thailand dan Sunda, Pangasius Polyuranodon yang berasal dari Jawa dan lain-lain.
Langkah-langkah Persiapan Budidaya Ikan Patin
Sebelum melakukan proses budidaya ikan air tawar satu ini. Ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut merupakan tahapan-tahapan yang harus Anda penuhi untuk melakukan budidaya ikan patin.
1. Persiapkan lahan untuk kolam

Langkah paling awal yang harus Anda persiapkan adalah kolam. Sebetulnya untuk lahan yang cocok dijadikan kolam budidaya ikan patin adalah lokasi yang memiliki jenis tanah lempung. Namun jika Anda tidak memiliki lahan yang luas, solusinya Anda bisa menggunakan kolam terpal. Penggunaan kolam terpal juga dinilai lebih hemat dan efisien.
Untuk Anda yang tinggal di dekat sungai, Anda bisa mencoba alternatif dengan menggunakan model karimba tentunya dengan arus yang tidak besar. Pastikan lahan yang akan anda gunakan mendapat paparan sinar matahari yang cukup.

Untuk membuat kolam terpal ikuti cara berikut:
- Gunakan terpal yang memiliki ketebalan A5 atau A6
- Siapkan terpal dengan panjang 8-12 meter dan lebar 6-8 meter
- Jika Anda menggunakan terpal dengan ukuran yang disebutkan di atas, maka Anda akan memperoleh kolam berukuran lebar 4-6 meter dan panjang 8-10 meter dengan ketinggian kurang lebih 1 meter.
- Persiapkan lahan yang akan dijadikan sebagai kolam. Jika terdapat lahan tanah, maka cangkul dan ratakan terlebih dahulu. Buang benda-benda tajam atau bebatuan yang berpotensi bisa merusak terpal yang akan digunakan sebagai kolam.
- Setelah mencangkul dan meratakan lahan, letakkan pasir halus setebal 10 cm pada area yang akan Anda gunakan untuk kolam terpal.
- Gunakan tiang untuk penyangga bagian sudut kolam agar terpat tetap berdiri kokoh. Pastikan tiang yang Anda gunakan sebagai penyangga benar-benar kuat dan tidak mudah rusak untuk menahan tekanan air di kolam.
- Langkah terakhir, pasang terpal pada lahan yang telah Anda siapkan dengan bentuk persegi panjang atau sesuai ukuran yang Anda inginkan.
Setelah kolam sudah dipastikan berdiri kokoh, Anda bisa mengisinya dengan air. Namun Anda tidak bisa secara sembarangan mengisi air pada kolam tersebut.
Pertama, isi air dengan ketinggian 20 cm untuk memastikan terpal sudah terpasang dengan baik atau masih terdapat kebocoran. Jika Aman, Anda bisa mengisinya kembali sampai sekitar 50 cm.
Setelah terisi air diamkan selama 1 sampai 2 minggu untuk mengurangi kadar keasaman air dan menghilangkan bahan kimia atau racun yang terdapat pada terpal.
Suhu air ideal pada kolam ikan kira-kira 26 sampai 28 derajat Celcius. Selain itu Anda perlu memperhatikan pH keasaman air. Meskipun ikan patin bisa bertahan dengan tingkat keasaman yang tinggi, ada baiknya untuk menjaga keasaman air kolam sebanyak 6,5 pH sampai 7 pH.
2. Pilih bibit ikan patin yang baik


Setelah urusan kolam selesai. Anda perlu mencari bibit ikan patin yang baik agar mendapatkan hasil maksimal. Dalam pemilihan bibit, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Cermati fisik ikan, apakah cacat atau tidak.
- Memiliki gerakan lincah
- Pastikan Anda memilih benih dari induk berkualitas
- Cara Budidaya Ikan Patin
- Setelah menemukan benih ikan patin yang baik. Tahap selanjutnya adalah menebar benih ke dalam kolam. Tetapi Anda pastikan bahwa kolam Anda sudah ditumbuhi plankton yang berguna sebagai pakan alami.
- Letakkan plastik benih di dalam kolam selama 30 menit untuk penyesuaian suhu di dalam kantong benih.
- Sebarkan benih-benih tersebut sewaktu pagi atau sore hari. Di waktu tersebut adalah waktu ideal untuk menyebar benih karena suhu air tidak terlalu panas.
- Dalam menyebarkan benih, usahakan untuk tidak membuatnya terlalu padat atau tidak terlalu banyak. Sebaiknya disesuaikan dengan ukuran kolam. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari persaingan perebutan makanan yang bahkan bisa mengakibatkan kanibalisme.
3. Pemberian Pakan

Pemberian pakan pada benih ikan patin sebaiknya dilakukan sebanyak 4-5 kali dalam sehari. Selain itu Anda sebaiknya memberikan pakan dengan komposisi ¾ dari berat ikan. Jika ikan sudah ada di masa panen, pemberian pakan cukup 3 kali dalam sehari saja.
4. Pemeliharaan Ikan Patin

- Lakukan pergantian air 2-3 minggu sekali untuk membuang kotoran dan amoniak kotoran
- Pembuangan air dilakukan secara bertahap
- Saat musim kemarau, pastikan jangan sampai air di kolam habis.
5. Siap Panen
Ikan patin akan siap panen setelah berumur 5-6 bulan setelah benih ditebar. Untuk memanennya, keringkan air di kolam hingga 1/3 bagian. Gunakan jarring saat memanennya dan pastikan lakukan dengan hati-hati agar ikan patin tidak terluka.